Robin yang Bertanggung Jawab

"Junior" adalah majalah indie yang Dea buat bersama teman-teman. Tulisan ini dimuat di "Junior" edisi pertama (1992), ketika Dea masih duduk di kelas 5 SD.

=========================================================

Robin memang cuma anak laki-laki biasa, agak bandel dan murah tertawa. Tapi Robin memiliki satu keistimewaan. Keistimewaan yang jarang dipunyai anak sesusianya. Tanggung jawab yang luar biasa. 

Tak ada yang lebih disukai Robin daripada bermain kejar-kejaran dengan Darbo, anjingnya. "Ayo, Darbo, kejar aku!" teriak Robin. Darbo mengejar dan ... BRAKK! Tak sengaja Robin menyepak pot bunga kesayangan ibu. Pot tersebut pecah berkeping-keping. "Ibu pasti marah!" gumam Robin.

Tak lama ibupun datang. Robin menyodorkan tongkat yang tadi telah dihiasnya. 
"Apa ini? Prakaryamu?"
"Bukan, Bu, tongkat itu untuk memukul saya, saya memecahkan pot bunga Ibu."
Ibu memandangi tongkat itu lama sekali. Kemudian beliau tertawa, "Simpan saja tongkat ini."
Robin terbengong-bengong. "B ... b ... bu ...?"
"Simpan," kata Ibu lagi.

Robin, walaupun tidak dimarahi, masih saja merasa tak enak. Dia pergi bercermin, ia memaki-maki bayangannya sendiri, "Ganti pot ibu, Robin!" demikian Robin berujar.
"Sudah, ah, besok Ibu ganti," tiba0tiba Ibu sudah berdiri di belakang Robin. Robin kaget setengah mati. Ibu membelai Robin. "Ibu kagum punya anak seperti kamu, Rob, ibu tidak keberatan kehilangan sebuah pot ... nah sekarang Robin lekas tidur,ya!" suruh Ibu. Robin mengangguk patuh. Malam itu ia bermimpi indaaah sekali.


Comments